PUSAT INFORMASI RAKYAT ANTI KORUPSI (PIRAK) KABUPATEN BANGKALAN

PUTUSAN PENGADILAN



suatu hari sebuah LSM berdemo didepan sebuah kantor Pengadilan Negeri memprotes putusan majelis hakim yang menvonis bebas terdakwa kasus korupsi. Akibat banyaknya pengujuk rasa terpaksa Ketua pengadilan negeri mempersilahkan perwakilan para pendemo untuk berdialog :
Ketua PN : saudara-saudara dipersilahkan untuk melontarkan pendapat terkait vonis bebas terdakwa kasus korupsi ini.
Wakil pendemo : Bapak ketua PN kami keberatan dengan vonis bebas terdakwa korupsi ini sebab menurut kami tidak ada alasan untuk membuatnya bebas dari jerat hukum.
Ketua PN : alasan pembebasan seperti yg kita ketahui bersama bahwa terdakwa telah mengembalikan dana yg diduga korupsi kepada negara sebelum dilakukan pemeriksaan oleh aparat berwenang baik BPK maupun BPKP.
Wakil pendemo : itu tidak benar pak, faktanya terdakwa mengembalikan dana itu setelah ada pemeriksaan dari BPK itu terlihat jelas bila kita membandingkan tanggal pengembalian dan laporan BPK.
Ketua PN : ssst....jangan bilang siapa-siapa ya.. dana itu ada pada saya sehingga waktu ada pemeriksaan keuangan baru dikembalikan ke kas negara.
Wakil pendemo : eeehmm......... pantas.

JADI PEGAWAI NEGERI TANPA SUAP


CERITA LUCU TENTANG KORUPSI

Seorang bapak sedang bercerita pada temannya tentang usaha anaknya untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di sebuah kabupaten.
Bapak : "Sudah 7 (tujuh) kali anak saya mengikuti ujian masuk PNS, tetapi tetap kurang beruntung dan tidak diterima menjadi PNS.
Teman : "Ah..ya kalau hanya ikut ujian formal saja, saya kita tidak akan pernah lolos dan diterima menjadi PNS, bapak harus berusaha untuk menyuap, info umum tiket masuk PNS sekitar Rp. 50 jt.
Bapak : "Nah itu dia dari mana saya dapat sebesar itu ?".
Teman : "Ya..tunggu nasib aja lah !!, Untungnya, Demi Tuhan, anak saya menjadi PNS tidak mengeluarkan biaya sedikit pun".
Bapak : "Wah...hebat, anak itu pasti anak yang pandai ?"
Teman : "Ah..tidak juga, memang ia tidak mengeluarkan biaya sedikit pun tetapi saya sebagai orang-tuanya sampai harus menjual tanah dan berhutang pada saudara-saudara dekat".
Bapak : "Oooh...?????"

BIAYA-BIAYA SESUAI ATURAN HUKUM


CERITA LUCU SEPUTAR KORUPSI

Setelah mengamati hasil kerja kontraktor pelaksana proyek, seorang pengawas proyek memanggil kontraktor untuk menegur hasil kerjanya yang tidak sesuai dengan bestek
Pengawas : "mengapa kwalitas pekerjaan anda tidak sesuai dengan yang tertera dalam rencana anggaran proyek (RAP), anda memasang berbagai bahan yang tidak sesuai dengan RAP ini ?".
Kontraktor : "mohon maaf mungkin bapak salah hitung atau kurang teliti dalam membaca RAP proyek ini pak, sebab kami sudah melaksanakan tugas sebaik-baiknya dengan tata aturan yang ada."
Pengawas : "maksud anda apa ? apakah anda menganggap saya tidak bisa membaca dan meneliti RAP ini sesuai dengan kondisi lapangan ? saya ini sudah bekerja puluhan tahun dalam bidang ini, dan latar belakang pendidikan saya juga tekhnik sipil sampai pada tingkat doktoral (S.3)."
Kontraktor : "bukan itu maksud saya pak ! bapak mungkin lupa tata aturan tak tertulis yang mewajibkan para kontrkator untuk mengeluarkan dana bagi para pemimpin politik dan birokrasi yang terkait dengan proyek ini, sehingga biaya-biaya itulah yang bapak tidak hitung", lagipula hukum kita juga mengakui bahwa ada tata aturan tak tertulis seperti hukum adat misalnya ?".
Pengawas : "ehm...ehm ...ya..ya"
Kontraktor : "apakah perlu saya memasukkan biaya-biaya lain terkait aturan hukum tak tertulis ini dalam laporan ini pak ???"
Pengawas : "tidak..tidak perlu, cukup anda besok datang ke rumah saya,, dan jangan lupa bawa hasil-hasil terkait biaya lain terkait aturan hukum tak tertulis ini ya..
Kontraktor : "siap pak !!!"

TELADAN SANG PEMIMPIN


CERITA LUCU SEPUTAR KORUPSI

seorang kepala dusun (kasun)tergopoh-gopoh menghadap kepala desa (kades) yang sedang memimpin rapat warga :
Kasun : "lapor pak ada aparat penegak hukum datang memeriksa semua laporan keuangan kita"
Kades : "ah... itu khan memang tugas mereka, biarkan saja" jawab sang kades enteng
Kasun : "tapi pak masalahnya mereka juga memeriksa dokumen keuangan milik bapak"
Kades : "ya...biarkan saja toh saya memang tidak punya harta yang banyak"
Kasun : "tapi pak...mereka juga memeriksa keuangan putra-putri bapak"
Kades : "lho.. apa hubungan kalau mereka punya usaha sendiri-sendiri itu sah kan ?".
Kasun : " tapi pak... mereka juga tahu bahwa putra-putri bapak masih berstatus pelajar dan belum cukup dewasa".
Kades : " Ya..kalo begitu bilang kepada mereka untuk mencontoh saya, punya putra-putri yang hebat belum dewasa tapi punya usaha sukses dan harta melimpah, katakan pada mereka saya siap membantu agar putra-putri mereka menjadi seperti anak2 saya."
Kasun : ??????

BELI IJASAH


CERITA LUCU ANTI KORUPSI

Setelah acara pertemuan usai digelar di balai pendopo ketua RT setempat tengah diwawancarai wartawan seputar laporan beberapa warga tentang ijasah palsu yang digunakannya untuk menjadi ketua RT.
Wartawan : "apa komentar bapak terkait tuduhan seputar ijasah palsu bapak ???"
Ketua RT : "ah..biasa setiap pemimpin ada yang suka dan tidak suka."
Wartawan : "jadi tuduhan itu tidak benar ??"
Ketua RT : "tidak juga, seandainya ijasah saya seperti yang mereka tuduhkan tidak benar
tentunya saya jadi kepala desa iya khan."
Wartawan : "kalo tuduhan warga itu benar, mengapa bapak bisa lolos dari jerat hukum ??"
Ketua RT : "wah anda tanya saja pada aparat penegak hukum, tapi intinya waktu itu saya
jelaskan bahwa saya MEMBELI ijasah asli bukan ijasah palsu".
Wartawan : " "oooh jadi membeli ijasah toh pak ???".
Ketua RT : tersenyum sambil berlalu........